Selasa, 20 November 2012

TENTANG KA’BAH

Hajar Aswad
Hajar aswad adalah batu yang berasal dari batu-batu mulia yaitu Yaqut yang diturunkan Allah dari surga dan diberikan kepada ibrahim ‘Alaihis salam. agar meletakkan di salah satu sudut kabah yaitu rukun hajar aswad (sudut hajar aswad). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda bahwa hajar aswad itu di turunkan dari surga berwarna putih dan bahkan lebih putih daripada susu. Dan sekarang ini berwarna hitam karena dinodai oleh dosa-dosa anak cucu nabi Adam Alaihissalam.



Multazam
Multazam ialah tempat di kabulkan doa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena itu disunnahkan berdoa di multazam baik menempelkan pipi, dada, tangan seraya berdoa dengan khusyu’. Riwayat dari ibnu Abbas bahwa “multazam” ialah: jarak antara rukun hajar aswad dan pintu kabah kira-kira 2 meter.



Hijir Ismail (Hateem)
Pada mulanya Hijir Ismail itu berbentuk lingkaran penuh tetapi pada zaman quraisy terjadilah perbaikan atau renovasi dan terpotong separuh lingkarannya dengan demikian disebut: Hateem (yang artinya : terpotong). Hijir ismail atau hateem ini adalah bagian dari kabah (kira-kira 3 meter) oleh sebab itu tidak boleh seseorang melintasi hijir ismail saat melakukan tawaf dan hendaknya mengitari kabah sepenuhnya.



Rukun Yamani
Rukun yamani adalah : sudut kabah yang menghadap ke arah yaman.Rukun ini sejajar dengan hajar aswad. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. hanya menyalami atau istilam hajar aswad dan rukun yamani saja. Sedangkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “sesungguhnya mengusap keduanya yakni hajar aswad dan rukun yamani dapat menghapus dosa-dosa.”





Pintu Ka’bah
Ka’bah itu mempunyai 2 pintu, pintu yang menyentuh tanah yaitu pintu yang berada di sebelah barat digunakan untuk jalan keluar dari kabah, sedangkan pintu yang berada di sebelah timur digunakan untuk masuk ke dalam kabah. Ketika ka’bah mengalami perbaikan oleh kaum quraisy mereka menutup pintu bagian barat. Sedangkan pintu di bagian sebelah timur di tinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat 2 bagian.



Kunci Kabah
Kunci kabah itu pada mulanya dipegang oleh nabi Ismail ‘Alaihissalam. lalu diwariskan kepada putranya Tsabit, lalu kepada anak-anaknya, lalu sampai kepada Khaza’ah hingga pada Qusai ibnu Kilab, kakek keempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah wafatnya Usman ibnu Thalhah, kunci itu diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan Usman ibnu thalhah. Kunci yang sekarang ini turun-menurun itu berada di tangan Bani Syaibah. Disimpan didalam tas terbuat dari sutera yang dihias dengan emas murni yang dibuat oleh pabrik kiswah. Di atasnya tertulis (surat Al-Nisa’ ayat:58) dan disisi lainnya tertera: “amara bi shun’ihi khadim al-haramain al-syarifain Fahd ibn Abdul Azizi Alu Sa’ud, Hafizahullah (Dibuat atas perintah penjaga dua tanah suci Raja Fahd ibn Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud, Semoga Allah melindunginya).”



Gembok Pintu Kabah
Gembok ini bentuknya gembok lama dan dibuat pada tahun 1399 H. Panjang gembok ini sekitar 34 cm, lebar 6 cm pada setiap sisinya. Pada gembok ini ada tulisan: “Shuni a fi ahd khalid ibn Abdul Aziz Alu Saud sanah 1399 H” (Dibuat pada masa pemerintahan khalid ibn Abdul Aziz dari keluarga Saud tahun 1399 H). Dan tulisan ini tertera pada lempengan tembaga kuning.



Kiswah
Kiswah adalah : “kain yang berwarna hitam terbuat dari bahan sutera murni dengan bertulisan aksara arab yang dirajut atau bersulam timbul dari benang perak yang disepuh dengan emas dan melapisi bangunan kabah”. Kabah berkiswah baru setiap tahun pada tanggal 9 dzulhijjah. Kiswah iitu terdiri dari 5 potong kain, 4 potong kain menutupi antara rukun ke rukun (sudut ke sudut) yaitu: “Rukun yamani ke rukun hajar aswad, rukun hajar aswad ke rukun syami, rukun syami ke rukun iraqi, rukun iraqi ke rukun yamani”. Sedangkan 1 potong kain lagi menutupi sisi pintu kabah (Sisi multazam).



Dalam Kabah
Menurut riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anuma. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika masuk ke dalam kabah, beliau terus berjalan (dengan muka menghadap dinding) hingga pintu kabah dibelakang beliau dan antara beliau dan dinding kabah di hadapannya beliau sholat disitu (jaraknya kira-kira 3 hasta). Karena sholat dibagian manapun didalam kabah tidak ada larangan. Konon dari arah pintu masuk itu ada mihrab (tempat sholat) kemungkinan dibangun karena disitulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melaksanakan sholat di dalam kabah. Selain itu, di dalam kabah terdapat 3 tiang tegak sebagai penyangga atap kabah yang terbuat dari kayu, jarak antara tiang ke tiang lainnya 2,35 meter. Dinding-dindingnya dilapisi dengan batu pualam yang terbuat dari marmer dan dipahat dengan kaligrafi Arab yang indah. Atap dan dinding ditutupi dengan kain kiswah yang terbuat dari kain sutra yang berwarna hijau dengan hiasan kaligrafi bertuliskan “Laa Ilaha illallah, Muhammad Rasulullah.” Kemudian surat Ali Imron ayat :96, Al-Baqarah: 144 dan kalimat-kalimat “ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dzaljalali wal ikraam” Di dalam kabah sebelah kanan dari pintu kabah dapat kita lihat sebuah pintu yang menuju ke atas dengan menggunakan tangga manual. Pintu ini disebut dengan “pintu Taubat” (Bab Attaubah) kononnya ada kuncinya. Disekitar pintu ini dihiasi dengan kain kiswah (tirai) Dipermukaan atap atas kabah itu juga terdapat pintu yang tutupnya terbuat dari besi baja. Para petugas naik ke pintu melalui tangga-tangga di dalam kabah guna untuk memudahkan mereka pembersihan kabah untuk penggantian kiswah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar