Hajar Aswad
Hajar aswad adalah batu yang berasal dari batu-batu mulia yaitu Yaqut yang
diturunkan Allah dari surga dan diberikan kepada ibrahim ‘Alaihis salam. agar
meletakkan di salah satu sudut kabah yaitu rukun hajar aswad (sudut hajar
aswad). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda bahwa hajar aswad itu
di turunkan dari surga berwarna putih dan bahkan lebih putih daripada susu. Dan
sekarang ini berwarna hitam karena dinodai oleh dosa-dosa anak cucu nabi Adam
Alaihissalam.
Multazam
Multazam ialah tempat di kabulkan doa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena
itu disunnahkan berdoa di multazam baik menempelkan pipi, dada, tangan seraya
berdoa dengan khusyu’. Riwayat dari ibnu Abbas bahwa “multazam” ialah: jarak
antara rukun hajar aswad dan pintu kabah kira-kira 2 meter.
Hijir Ismail (Hateem)
Pada mulanya Hijir Ismail itu berbentuk lingkaran penuh tetapi pada zaman
quraisy terjadilah perbaikan atau renovasi dan terpotong separuh lingkarannya
dengan demikian disebut: Hateem (yang artinya : terpotong). Hijir ismail atau
hateem ini adalah bagian dari kabah (kira-kira 3 meter) oleh sebab itu tidak boleh
seseorang melintasi hijir ismail saat melakukan tawaf dan hendaknya mengitari
kabah sepenuhnya.
Rukun Yamani
Rukun yamani adalah : sudut kabah yang menghadap ke arah yaman.Rukun ini
sejajar dengan hajar aswad. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu.
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. hanya menyalami atau istilam hajar
aswad dan rukun yamani saja. Sedangkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma.
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “sesungguhnya
mengusap keduanya yakni hajar aswad dan rukun yamani dapat menghapus
dosa-dosa.”
Pintu Ka’bah
Ka’bah itu mempunyai 2 pintu, pintu yang menyentuh tanah yaitu pintu yang
berada di sebelah barat digunakan untuk jalan keluar dari kabah, sedangkan
pintu yang berada di sebelah timur digunakan untuk masuk ke dalam kabah. Ketika
ka’bah mengalami perbaikan oleh kaum quraisy mereka menutup pintu bagian barat.
Sedangkan pintu di bagian sebelah timur di tinggikan dari permukaan tanah dan
daun pintunya dibuat 2 bagian.
Kunci Kabah
Kunci kabah itu pada mulanya dipegang oleh nabi Ismail ‘Alaihissalam. lalu
diwariskan kepada putranya Tsabit, lalu kepada anak-anaknya, lalu sampai kepada
Khaza’ah hingga pada Qusai ibnu Kilab, kakek keempat Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Setelah wafatnya Usman ibnu Thalhah, kunci itu diwariskan secara
turun-temurun kepada keturunan Usman ibnu thalhah. Kunci yang sekarang ini
turun-menurun itu berada di tangan Bani Syaibah. Disimpan didalam tas terbuat
dari sutera yang dihias dengan emas murni yang dibuat oleh pabrik kiswah. Di
atasnya tertulis (surat Al-Nisa’ ayat:58) dan disisi lainnya tertera: “amara bi
shun’ihi khadim al-haramain al-syarifain Fahd ibn Abdul Azizi Alu Sa’ud,
Hafizahullah (Dibuat atas perintah penjaga dua tanah suci Raja Fahd ibn Abdul
Aziz dari keluarga Sa’ud, Semoga Allah melindunginya).”
Gembok Pintu Kabah
Gembok ini bentuknya gembok lama dan dibuat pada tahun 1399 H. Panjang gembok
ini sekitar 34 cm, lebar 6 cm pada setiap sisinya. Pada gembok ini ada tulisan:
“Shuni a fi ahd khalid ibn Abdul Aziz Alu Saud sanah 1399 H” (Dibuat pada masa
pemerintahan khalid ibn Abdul Aziz dari keluarga Saud tahun 1399 H). Dan
tulisan ini tertera pada lempengan tembaga kuning.
Kiswah
Kiswah adalah : “kain yang berwarna hitam terbuat dari bahan sutera murni
dengan bertulisan aksara arab yang dirajut atau bersulam timbul dari benang
perak yang disepuh dengan emas dan melapisi bangunan kabah”. Kabah berkiswah
baru setiap tahun pada tanggal 9 dzulhijjah. Kiswah iitu terdiri dari 5 potong
kain, 4 potong kain menutupi antara rukun ke rukun (sudut ke sudut) yaitu:
“Rukun yamani ke rukun hajar aswad, rukun hajar aswad ke rukun syami, rukun
syami ke rukun iraqi, rukun iraqi ke rukun yamani”. Sedangkan 1 potong kain
lagi menutupi sisi pintu kabah (Sisi multazam).
Dalam Kabah
Menurut riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anuma. bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika masuk ke dalam kabah, beliau terus berjalan
(dengan muka menghadap dinding) hingga pintu kabah dibelakang beliau dan antara
beliau dan dinding kabah di hadapannya beliau sholat disitu (jaraknya kira-kira
3 hasta). Karena sholat dibagian manapun didalam kabah tidak ada larangan.
Konon dari arah pintu masuk itu ada mihrab (tempat sholat) kemungkinan dibangun
karena disitulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melaksanakan
sholat di dalam kabah. Selain itu, di dalam kabah terdapat 3 tiang tegak
sebagai penyangga atap kabah yang terbuat dari kayu, jarak antara tiang ke
tiang lainnya 2,35 meter. Dinding-dindingnya dilapisi dengan batu pualam yang
terbuat dari marmer dan dipahat dengan kaligrafi Arab yang indah. Atap dan
dinding ditutupi dengan kain kiswah yang terbuat dari kain sutra yang berwarna
hijau dengan hiasan kaligrafi bertuliskan “Laa Ilaha illallah, Muhammad
Rasulullah.” Kemudian surat Ali Imron ayat :96, Al-Baqarah: 144 dan
kalimat-kalimat “ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dzaljalali wal ikraam” Di dalam kabah
sebelah kanan dari pintu kabah dapat kita lihat sebuah pintu yang menuju ke
atas dengan menggunakan tangga manual. Pintu ini disebut dengan “pintu Taubat”
(Bab Attaubah) kononnya ada kuncinya. Disekitar pintu ini dihiasi dengan kain
kiswah (tirai) Dipermukaan atap atas kabah itu juga terdapat pintu yang
tutupnya terbuat dari besi baja. Para petugas naik ke pintu melalui
tangga-tangga di dalam kabah guna untuk memudahkan mereka pembersihan kabah
untuk penggantian kiswah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar